Jumat, 07 Maret 2014

Generasi Pemain Musik Gandang Tigo

Kepedulian masyarakat untuk memainkan musik gandang tigo sudah ada sejak dahulunya untuk menjaga dan merawat kesenian tradisional ini sebagai musik rakyat. Musik rakyat adalah musik yang spontan, dan tradisional dari sekelompok orang, ras, daerah, atau suatu bangsa tertentu. Kepedulian itu bukanlah orang orang yang mempersiapkan diri sebagai seniman yang belajar bertahun tahun sebagai pemusik profesional. Akan tetapi mereka (masyarakat) adalah orang yang sadar akan menjaga, melihara dan mengembangkan kesenian tradisional yang mereka miliki sebagai kebudayaan masyarakat Tabek Panjang. 

Dari hasil wawancara saya di lapangan, pemain musik gandang tigo dapat diketahui generasinya pada tahun 1900-an. Hal ini didapat dari salah seorang pemain gadang tigo Gerasi tahun 1960-an Emrizal Sutan Marajo ( Inyiak Ajo ) Mengatakan bahwa :
Inyiak Ajo
"Musik gandang tigo pernah dimainkan oleh kakek saya bernama Ghazali dengan panggilan Inyiak Ajo, lahir diperkirakan pada tahun 1880-an, dimasa Ghazali, mempunyai beberapa teman yang bisa memainkan musik gandang tigo diantarannya, Inyiak Adang Pinyak, Datuak Kayo, dan Indo jolelo."

Selain itu Angku Maruhun (Tokoh Masyarakat Tabek Panjang ) menambahkan bahwa :
"Selain yang dikatakan Emrizal Sutan Marajo ada lagi yang pernah saya lihat bahwa musik gandang tigo pernah dimainkan oleh Inyiak Ulu, Inyiak Malin Sutan, dan  Syam pada acara bagurau".
  
Generasi setelah tahun 1900-an adalah generasi tahun 1930-an Angku Maruhun mengatakan :
Orang orang yang memainkan musik gandang tigo adalah Saibi Sutan Rajo Basa, (guru dari ketiga pemain gandang tigo generasi 1960-an). Dimasa Inyiak Basa beliau mempunyai teman bermain gandang tigo, diantaranya, Inyiak Naro Saka, Malin Malelo, saya sendiri (Angku maruhun), Zakaria Sutan Manaro,dan Sutan Darwis.


Tommy Arif
Generasi musik gandang tigo yang masih ada sekarang adalah generasi pada tahun 1960-an diantaranya Emrizal Sutan Marajo (Inyiak Ajo) , Ardi Malin Batuah (Mak Etek Ar), dan Irsal Sinaro Nan Elok. Mereka adalah orang-orang secara tidak langsung yang mempertahankan musik gandang tigo di Tabek Panjang. dan generasi sekarang adalah saya ( Tommy Arif )
Beserta teman teman
di sanggar 
Sabiduak Sadayuang ini yang mempunyai visi dan misi mempertahankan dan mengembangkan serta mengajarkan (diantaranya) musik gandang tigo  kepada generasi baru sebagai kekayaan  Khasanah budaya bangsa. LIVE ART :-)